Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 21.30 WIB adalah malam duka bagi seluruh masyarakat di pesisir Selat Sunda khususnya Banten dan Lampung. Erupsi Gunung Anak Krakatau di malam bulan purnama yang dibarengi gelombang pasang, menimbulkan tsunami dahsyat yang menyapu sekitaran wilayah pesisir Pandeglang, Serang, dan Lampung.
Jika dari Palu kita tahu seperti apa tanah terangkat ke atas layaknya gelombang air (likuifaksi). Kini kita pun diajarkan untuk tahu bahwa
tsunami bisa datang kapan pun tanpa gempa sebagai peringatan. Betapa Allah benar benar ingin mengajarkan bahwa Hanya Dialah segala Sumber Kekuasaan, Kekuatan, dan Ilmu Pengetahuan.

Berangkat dari kepedulian dan rasa kemanusiaan, Kantor Bahasa Banten dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggalang bantuan berupa dana dan barang kebutuhan bagi pengungsi. Penggalangan dana dilakukan sejak tanggal 24 Desember 2019 s.d. 3 Januari 2019.
Alhamdulillah terkumpul dana tahap I sebesar Rp20.730.000. Bantuan berupa barang senilai Rp9.701.000 dan uang tunai sebesar Rp11.029.000 sudah disalurkan melalui posko LAZ Harfa (Harapan Dhuafa) Provinsi Banten di Tarogong Labuan Pandeglang Banten pada hari Kamis, 3 Januari 2019 pukul 15.30 WIB.
Simbolis serah terima donasi logistik dan makanan siap makan dari KBB (Kantor Bahasa Banten) dan Badan Bahasa Kemendikbud RI kepada para pengungsi di Kampung Lentera, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan.
Penerima Manfaat 100 jiwa.
Penerima Manfaat 100 jiwa.
Terima kasih yang tulus kami sampaikan atas partisipasi seluruh pihak baik para pejabat dan staf Badan Bahasa, kantor, dan balai bahasa seluruh Indonesia yang telah ikut berkontribusi dalam penggalangan dana ini. Hanya Allahlah sebaik-baik Pemberi balasan. Semoga keberkahan dan kesuksesan menyertai kita semua
…Aamiin….