Cilegon, 15 Februari 2022–Kantor Bahasa Provinsi Banten mengadakan Bengkel Penulisan Prosa bagi Pelajar SMA/SMK/MA se-Provinsi Banten di Kota Cilegon. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Gondang Cilegon. Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari peserta luring sebanyak 50 peserta dengan menerapkan protokol kesehatan dan juga diikuti oleh peserta daring. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Serang dan Cilegon dan dihadiri juga oleh kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Halimi Hadibrata, M.Pd., memberikan motivasi kepada para pelajar mengenai pentingnya membaca dan menulis. “Apa pun profesinya, setiap orang wajib mempelajari sastra. Jangan rabun karena tidak membaca, dan jangan pincang karena tidak menulis.” kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten saat memberikan sambutannya.

Sejalan dengan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Seragon, Hj. Holil Badawi, S.Ag, M.Si mengatakan bahwa sekolah baik di Serang maupun di Cilegon harus menjadi tempat munculnya ide-ide. Ide ini dapat digunakan untuk berkarya. Lebih lanjut, Hj.Holil Badawi, S.Ag, M.Si mengatakan bahwa literasi merupakan salah satu program sekolah penggerak yang nantinya dapat mengangkat budaya lokal Banten dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Kegiatan Bengkel ini dilaksanakan 3 hari dan dihadiri oleh narasumber yang merupakan sastrawan dan instruktur literasi nasional, yakni Rahmat Heldy, Achi TM, dan Ade Ubaidil. Narasumber berperan aktif membimbing dan mendampingi peserta baik luring maupun daring dalam proses penulisan prosa. Tidak hanya itu, kegiatan ini akan menghasilkan tulisan prosa dari masing-masing peserta yang nantinya akan diterbitkan dalam bentuk buku digital dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Banten dan bahasa Sunda Banten. Kegiatan ini mendukung program Gerakan Literasi Nasional yang diusung oleh Kemdikbudristek yang menyasar pada Generasi muda guna meningkatkan indeks literasi anak Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang melek literasi.