Selama lima tahun terakhir, gelar juara musikalisasi puisi tingkat Provinsi Banten tidak pernah lepas dari Kabupaten Lebak. Bahkan, tahun lalu SMAN 1 Rangkasbitung berhasil menembus 10 besar Festival Musikalisasi Puisi Digital Tingkat Nasional. Berangkat dari motivasi tersebut, Kantor Bahasa Provinsi Banten menggelar Bengkel Alih Wahana Sastra: Musikalisasi Puisi bagi Siswa SMA Sederajat di Kabupaten Lebak Tahun 2023 pada tanggal 24 sampai dengan 26 Januari 2023. SMAN 1 Rangkasbitung dan SMKN 1 Rangkasbitung yang tahun lalu menjadi perwakilan Provinsi Banten di tingkat nasional pun hadir pada kegiatan ini.

Pada hari pertama, para peserta berkenalan dengan Musikalisasi Puisi. Akademisi sekaligus praktisi musikalisasi puisi Firman Venayaksa menjadi narasumber untuk materi musikalisasi puisi. Secara panjang lebar Firman menjelaskan mengenai definisi musikalisasi puisi sampai pada mencontohkan beberapa komposisi musikalisasi puisi. Bahkan pria yang tahun lalu menjadi juri musikalisasi puisi tingkat nasional ini memberikan evaluasi pada SMAN 1 Rangkasbitung dan SMKN 1 Rangkasbitung. “Komposisi yang dimainkan SMAN 1 Rangkasbitung dan SMKN 1 Rangkasbitung sebenarnya sudah sampai pada standar nasional. Hanya saja masih bermain aman dan belum berani bereksplorasi,” ujar Firman. Para peserta pun diajak oleh Firman untuk menyaksikan tampilan para pemenang festival musikalisasi puisi tingkat nasional serta mendiskusikannya.

Wahyu Arya membuka hari kedua dengan lebih dalam menelisik puisi Perjurit Jaga Malam karya Chairil Anwar yang dijadikan materi presentasi oleh para peserta nantinya. Puisi tersebut merupakan puisi wajib festival musikalisasi puisi tingkat nasional. Wahyu menggiring para peserta untuk masuk ke dalam puisi. Sesi selanjutnya, Angga Pratama langsung mengajak para peserta menggarap komposisi musikalisasi puisi. Angga pun meminta peserta untuk bereksplorasi dengan nada pada alat musik. Selain itu, Angga juga mendampingi para peserta dalam mengaransemen komposisi musikalisasi puisi.

Hari ketiga pun ditutup dengan presentasi musikalisasi puisi dari para peserta. Mereka pun unjuk kebolehan di hadapan Wahyu Arya dan Firman Venayaksa yang juga mengulas tampilan para peserta. Dua narasumber ini mengapresiasi para peserta yang sudah menampilkan musikalisasi puisi meski masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. Kegiatan pun ditutup dengan arahan dari penanggung jawab kegiatan, Dody Kristianto. Pria yang menjabat sebagai widyabasa muda ini berharap bahwa bengkel musikalisasi puisi ini dapat menjadi ajang persiapan bagi para peserta yang nantinya mengikuti festival musikalisasi puisi tingkat provinsi.