Kantor Bahasa Provinsi Banten menggelar Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII tahun 2023 pada hari Jumat, 14 April 2023 di Aula Hotel Puri Kayana, Serang, Banten. Tema yang diangkat pada kegiatan tersebut adalah Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa yang bermakna penguatan literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran kebinekaan. Sementara itu, slogan yang diangkat adalah Adibasa, Adiwangsa yang berarti bahasa Indonesia sebagai modal dan kekuatan agar menjadi negara yang diperhitungkan di tingkat dunia.
Kegiatan yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang Kongres Bahasa Indonesia XII yang akan digelar di Jakarta pada tanggal 26—29 Oktober ini mengundang 50 peserta yang terdiri atas pemangku kebijakan, civitas akademika, persatuan pengajar, dan media massa.
Narasumber yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah Dr. Dora Amalia selaku Ketua Panitia Kongres Bahasa Indonesia XII, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyampaikan materi tentang sejarah Kongres Bahasa Indonesia dan Dr. Ahmad Baihaqi, M.Hum., dosen dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menyampaikan materi tentang Urgensi KBI dikaitkan dengan Keberadaan Bahasa Daerah.
Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII dibuka oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten yang diwakili oleh Wuri Dian Trisnasari, M.Pd., Widyabahasa Ahli Muda, Kantor Bahasa Provinsi Banten. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tentang pentingnya Kongres Bahasa Indonesia.
“Kongres Bahasa Indonesia merupakan forum tertinggi yang membahas tentang kebahasaan dan kesastraan dan memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan Bahasa yang diselenggarakan mulai tahun 1938 sampai dengan saat ini sudah ke-12 kali,” ujarnya.
Di akhir sambutannya Wuri memohon bantuan kepada semua pihak untuk menyebarluaskan informasi tentang pelaksanaan Kongres Bahasa Indonesia XII dan mengimbau agar masyarakat dapat berkonribusi dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Kongres Bahasa Indonesia XII, Dr. Dora Amalia menyampaikan pentingnya pelaksanaan Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia di seluruh provinsi di Indonesia. Beliau juga menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Diseminasi Kongres Bahasa Indonesia XII ini diselenggarakan untuk menyebarkan informasi kepada halayak tentang penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia dan pada akhirnya kami berharap ada keikutsertaan atau kontribusi dari masyarakat pada acara lima tahunan yang diadakan oleh Bandan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini. Kongres kali ini mengambil tema yang cukup besar yaitu Literasi dalam Kebinekaan. Saya kira ini tema yang sangat relevan dan oleh karena itu kami berharap banyak pihak yang ikut serta dalam Kongres Bahasa Indonesia XII ini,” ungkapnya dalam sesi wawancara setelah kegiatan ini berlangsung.
Sejalan dengan hal itu, Dr. Ahmad Baihaqi, M.Hum. menyampaikan respons dan dukungannya terhadap penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia XII ini.
“Tentu responsnya sangat positif, saya mendukung kegiatan ini karena saya selaku akademisi yang bermitra dengan Kantor Bahasa Provinsi Banten dalam pembinaan dan pemeliharaan bahasa terutama bahasa lokal yang ada di Provinsi Banten. Sehingga hasil dari semua riset yang dilakukan oleh kami selaku akademisi bisa ditindaklanjuti secara maksimal baik dalam bentuk produk maupun kebijakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Banten,” ujarnya.
Tanggapan positif terkait pelaksanaan diseminasi ini juga disampaikan oleh perwakilan peserta. Tanggapan itu antara lain diungkapkan oleh Elis Ruqoiyah, pengurus MGMP Bahasa Indonesia Provinsi Banten. Elis menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberi banyak informasi dan pengetahuan yang sangat berharga terutama baginya sebagai guru Bahasa Indonesia. Tanggapan lainnya juga disampaikan oleh Evi Sofia Usman, Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang. Beliau berharap setelah kegiatan ini dilaksanakan, adanya revitalisasi bahasa daerah yaitu Bahasa Jawa Serang atau Bahasa Jawa Banten yang digunakan oleh masyarakat Kota Serang, khususnya pada Satuan Pendidikan. Beliau juga berharap adanya guru-guru bahasa daerah yang professional.