Jumat, 27 Oktober 2023 Kantor Bahasa Provinsi Banten (KBPB) mengadakan diskusi kelompok terpumpun terkait uji keterbacaan empat puluh dua (42) buku cerita anak dwibahasa yang akan diterbitkan pada akhir tahun 2023 ini. Buku cerita dwibahasa tersebut di peruntukkan bagi jenjang pembaca B2 yakni kelompok umur 7—9 tahun.
Anitawati Bachtiar, Koordinator KKLP Penerjemahan KBPB menyatakan bahwa buku dwibahasa yang diterbitkan terdiri atas enam belas (16) buku cerita berbahasa Jawa Banten, empat belas (14) berbahasa Sunda Banten, dan dua belas (12) buku Melayu Betawi. Peserta kegiatan ini terdiri atas komunitas, guru sekolah dasar, dan dua siswa SD dari tiap-tiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten.
Penerbitan buku cerita dwibahasa ini telah melalui proses panjang mulai dari seleksi naskah, penyusunan papan cerita, pembuatan ilustrasi, penelaahan, penyuntingan, revisi, penyelarasan, dan pembacaan akhir naskah. “Kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) ini merupakan tahap akhir sebelum peluncuran buku. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat apakah buku-buku yang kami hasilkan dapat dipahami oleh pembaca sasaran,” ungkap Anitawati.
Buku cerita anak dwibahasa yang diterbitkan mengangkat beragam khazanah budaya yang ada di Banten seperti makanan, permainan, ritus, teknologi tradisional, dan lainnya. Buku-buku tersebut diharapkan dapat menyajikan dan memberikan informasi yang menarik bagi anak-anak. Selain itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai muatan lokal bahasa daerah di Provinsi Banten.