Warning: Undefined array key 1 in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 505

Warning: Undefined array key 2 in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 505

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php:505) in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 557

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php:505) in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/post-views-counter/includes/class-counter.php on line 913
Hasil Terjemahan 2022

Hasil Terjemahan 2022

Asal Muasal Kalimati jeung Malangnengah
ASAL MUASAL KALIMATI JEUNG MELANGNENGAH
Penulis: Alpinah
ISBN: 978-623-98658-6-3
Jumlah Halaman: iv + 44 halaman
Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm
Sinopsis
Saat itu Malangnengah, dipimpin oleh Juragan Saryana yang terkenal kaya dan baik hati pada masyarakatnya. Juragan Saryana mempunyai istri sampai tiga kali namun yang memberi keturunan hanya Nyi Ratmi sebagai istri ketiganya. Nama anak dari Nyi Ratmi yaitu Putri Malita dan Neng Anggita. Kalimati tempat pertapaan ruwatan Putri Malita yang mengalami penyakit kutukan. Dia berniat ingin sembuh dari penyakitnya. Namun, dia tidak tulus ikhlas menjalani pertapaannya. Putri Malita masih tetap angkuh dan sombong. Penyakit kutukannya, tidak dapat disembuhkan kecuali Adik satu-satunya, yaitu Neng Anggita, datang dan kembali. Tiba-tiba air ilir Ciujung, mengecil dan berubah warna menjadi keruh sampai saat ini.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF
Keraton Surosowan
KERATON SUROSOWAN BANTEN
Penulis: Eli Awaliah
ISBN: 978-623-98658-7-0
Jumlah Halaman: iv + 44 halaman
Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm
Sinopsis
Cerita rakyat Banten yang diceritakan secara turun-temurun tentang perang saudara. Perebutan kekuasaan antara Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun. Dengan kekuatan antara Saung Patok milik Maulana Hasanuddin dan Jalak Rarawe milik Prabu Pucuk Umun. Pertarungan pun dimenangkan oleh Saung Patok. Sesuai janji, Prabu Pucuk Umun menyerahkan tahta kepada Maulana Hasanuddin. Saat sejak itu, penyebaran Islam di Banten terus meluas dan berdirilah Keraton Surosowan Banten.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF
Legenda Tiga Desa Gunung Kendeng
LEGENDA TIGA DESA GUNUNG KENDENG
Penulis: Een Rochaeni
ISBN: 978-623-98658-8-7
Jumlah Halaman: iv + 44 halaman
Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm
Sinopsis
Suatu masa, di pinggir hutan, ada perkampungan yang asri. Kampung Panembong namanya. Kaicin dan keluarganya tinggal di situ. Mereka adalah pengikut setia Sang Prabu. Sang Prabu mengungsi ke kampung Panembong karena kalah bertempur dari anaknya. Sang Prabu mengajak para pengikutnya untuk pergi mencari daerah pemukiman baru agar bisa mempertahankan ajaran leluhur. Mereka kemudian melakukan perjalanan jauh. Perjalanan yang makin sulit membuat Sang Prabu mengubah dirinya jadi burung beo. Burung beo terbang tinggi menuju pegunungan Kendeng. Ditemukanlah tempat yang indah dengan hamparan pasir putih. Di sampingnya ada aliran sungai yang jernih. Turunlah burung beo itu ke tepi sungai untuk minum. Ketika paruhnya masuk ke dalam air, kembalilah ia ke bentuk manusia. Maka tempat itu dinamakan Cibeo. Tempat yang banyak hamparan pasir diberi nama Cikeusik. Daerah hutan yang subur dinamakan Cikertawana.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF
Legenda Cisoka
LEGENDA CISOKA
Penulis: Ahmad Hanapiyah
ISBN: 978-623-98658-9-4
Jumlah Halaman: iv + 44 halaman
Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm
Sinopsis
Perkembangan agama Islam di Banten semakin meluas sampai ke pelosok daerah. Hal ini menyebabkan pertikaian antara pihak Kesultanan Banten dengan pihak Kerajaan Sumedang Larang. Pasukan Kerajaan Banten dipimpin oleh Syekh Mas Mas’ad lalu diteruskan oleh Syekh Mubarok. Pasukan Kerajaan Sumedang Larang dipimpin oleh Ki Mas Laeng dan Ki Buyut Seteng. Syekh Mubarok mengirimkan utusan kepada pihak Ki Mas Laeng, tetapi Ki Mas Laeng menolaknya. Perang terjadi dan menelan korban jiwa dari kedua belah pihak. Syekh Mubarok lalu mengadakan pertemuan perdamaian. Ki Mas Laeng akhirnya setuju untuk mengakhiri peperangan. Semua orang menangis sedih campur gembira karena perang telah berakhir dan perdamaian telah tiba. Tempat pertemuan itu disebut cai soca yang berarti air mata. Pengucapan cai soca berubah menjadi ci soca lalu menjadi cisoka. Cisoka merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten Tangerang, Banten.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF
Pituture Guru
PITUTURE GURU
Penulis:
Emah Cahyati
ISBN:
978-623-98658-0-2
Jumlah Halaman:
iv + 44 halaman
Ukuran Buku:
17,6 x 25 cm
Sinopsis
Petuah sang guru menceritakan bagimana janji seorang nelayan untuk berbalas budi, membawakan hasil tangkapan pertamanya kepada seorang guru ngaji yang menolongnya ketika musim paceklik. Kegigihan janjinya terbukti ia bertemu dengan tetangganya yang hendak membeli dengan mahal dan adik kandungnya merengek meminta hasil tangkapannya, namun ketika ia bertemu mertuanya yang cerewet akhirnya ia menyerahkan sebagian tangkapannya, dirumah sang guru hal aneh terjadi ikan yang dibawanya hidup kembali, sang guru berkata kalau ikan itu mencari temannya. Akhirnya nelayan tersebut menyadari kesalahannya, pesan dari sang guru untuk selalu menjaga lisannya ia langgar hanya karena pujian dari mertuanya.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF
Legenda Cikuya
LEGENDA CIKUYA
Penulis: Ismawanto
ISBN:
978-623-88276-1-9
Jumlah Halaman:
iv + 44 halaman
Ukuran Buku:
17,6 x 25 cm
Sinopsis
Dahulu kala, ada satu keluarga bernama Nyi Lawung dan Ki Balakarang. Anaknya, sancang meningggal pada usia remaja. Nyi lawung sangat bersedih. Ki Balakarang pergi ingin mencari pengganti Sancang. Nyi Lawung menangkap ikan, ikan itu berubah menjadi perempuan dinamakan Nyai Dahyang. Ki Jagat Manglayang berniat menikahi Nyai Dahyang. Nyi Lawung menolak, karena ki Jagat Manglayang telah mengubah suaminya menjadi batu. Nyi Lawung memberikan syarat untuk membuat perahu dan danau dalam satu malam. Ki Jagat Manglayang menyanggupinya. Perahu sudah selesai dan ia tertidur pulas di perahu itu. Para jin dan dedemit berenang dan berkejaran di danau, Nyi Lawung panik. Ia terjun ke dasar danau, Bendungan jebol, Ki Jagat Manglayang bangun. Ia sangat marah. Ia melemparkan dan menendang jin, dedemit, dan bebatuan ke segala arah. Nyai Dahyang kaget, bukit-bukit disekitarnya sudah berubah bentuk seperti punggung kura-kura. Sehingga masyarakat sekitar menyebut tempat itu dinamakan Cikuya.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF
Carita Nyi Zaojah
CARITA NYI ZAOJAH
Penulis: Ahmad Effendi
ISBN:
978-623-88276-2-6
Jumlah Halaman:
iv + 44 halaman
Ukuran Buku:
17,6 x 25 cm
Sinopsis
Menceritakan seorang perempuan bernama Nyi Zaojah, yang bersuami Raden Qadhi. Di balik kecantikannya yang menawan, Nyi Zaojah merupakan istri yang sangat setia, patuh, dan cerdas. Rambutnya ikal bergelombang, tubuhnya tinggi semampai, dan bibirnya yang selalu tersenyum ramah membuat Nyi Zaojah menjadi sosok wanita idaman bagi setiap laki-laki. Selain kecantikannya, Nyi Zaojah kaya akan ilmu yang dimilikinya, muali dari ilmu pengobatan, ilmu bercerita, juga ilmu agama.

Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Kantor Bahasa Provinsi Banten
Tautan: PDF