Sebanyak lima puluh pelajar SMA di Kota Tangerang Selatan menyelami musikalisasi puisi sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi apresiasi sastra. Mereka berasal dari sembilan sekolah di wilayah Tangerang Selatan. Bertempat di Aula SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, para pelajar antusias mengikuti pengenalan musikalisasi puisi dari tanggal 23 sampai dengan 25 Januari 2024.
Kepala SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Abu Yazid, S.Ag., M.Pd. menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan tersebut. Disebutkan oleh Yazid kegiatan ini dapat dikatakan menunjang penguatan profil pelajar Pancasila serta memantik kreativitas siswa. Sementara, koordinator kegiatan, Dody Kristianto menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SMA Sederajat se-Provinsi Banten Tahun 2024. Dody memaparkan bahwa tahun ini Banten kembali menargetkan satu tim untuk menembus sepuluh besar Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional.
Narasumber pertama Firman Venayaksa memaparkan pengertian musikalisasi puisi. Firman yang menjadi juri festival musikalisasi puisi tingkat nasional selama dua tahun terakhir menyatakan bahwa musikalisasi puisi adalah salah satu bentuk alih wahana. Firman menyebut bahwa puisi menjadi inti dari proses penggarapan musikalisasi puisi. “Puisi jelas wajib dibaca berulang-ulang untuk menangkap suasana puisi. Setelah, mendapatkan tafsir puisi, baru masuk ke penggarapan komposisi musik,” jelas Firman.
Wahyu Arya menjadi narasumber untuk Apresiasi Puisi. Wahyu menjelaskan tentang unsur-unsur puisi. Wahyu pun mengajak para peserta menganalisis puisi Sebuah Kota karya Ahda Imran. Puisi ini nantinya akan menjadi bahan presentasi peserta pada hari terakhir. Puisi tersebut juga menjadi puisi wajib festival musikalisasi puisi tingkat provinsi dan nasional pada tahun 2023. Selanjutnya, Angga Pratama membawakan materi Komposisi Musik untuk Musikalisasi Puisi. Para peserta pun mengeksplorasi kord musik sebagai bagian pembuatan aransemen musik. Wahyu dan Angga yang sering menjadi juri even musikalisasi puisi di Banten juga mendampingi para peserta mengaransemen komposisi musikalisasi puisi.
Pada hari terakhir para peserta mempresentasikan musikalisasi puisi. Wahyu Arya dan Angga Pratama yang mendampingi para peserta memberikan masukan positif pada penampilan peserta. “Dalam waktu enam bulan, adik-adik bisa berlatih untuk mematangkan kemampuan bermusikalisasi puisi. yang masih kurang dapat diperbaiki dengan menonton referensi para pemenang di tingkat nasional,” ucap Angga. Wahyu pun menambahkan bahwa pembacaan atas puisi harus dilakukan dengan teliti agar dapat menyelami ruh puisi yang menjadi materi perlombaan.