Serang, 5 September 2024 – Penguatan literasi digital di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi salah satu fokus utama dalam upaya menyiapkan mereka menghadapi dunia industri. Literasi digital merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang penting bagi generasi muda saat ini. Hal ini disampaikan oleh Dody Kristianto, Widyabasa Ahli Muda dari Kantor Bahasa Provinsi Banten, dalam sebuah sesi wawancara di program “Santai Siang” yang dipandu oleh Lusi Astari.
Menurut Dody, literasi digital sangat krusial bagi siswa SMK yang akan langsung terjun ke dunia kerja. “Mereka harus mampu bertanggung jawab dalam membuat dan menyebarkan konten, serta harus bisa mengenali konten hoaks,” jelasnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya siswa untuk tidak sembarangan menyebarkan informasi tanpa terlebih dahulu memeriksa kebenarannya.
Literasi digital merupakan bagian dari enam literasi dasar yang meliputi literasi baca tulis, numerasi, finansial, sains, serta literasi budaya dan kewargaan. Dengan penguatan literasi digital, diharapkan siswa SMK tidak hanya terampil dalam menggunakan teknologi, tetapi juga bijak dalam memanfaatkan media digital demi kepentingan bersama.
Penguatan literasi di SMK Pusat Keunggulan (PK) dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti mengaktifkan kembali majalah dinding, kunjungan rutin ke perpustakaan, pembentukan klub membaca atau sinematografi, serta gerakan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Dody juga menambahkan bahwa kegiatan literasi di sekolah merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pemerintah dan sekolah terus berupaya untuk menanamkan literasi digital sejak dini agar siswa SMK dapat siap menghadapi tantangan di dunia industri yang semakin mengandalkan teknologi informasi.