Warning: Undefined array key 1 in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 505

Warning: Undefined array key 2 in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 505

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php:505) in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 557

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php:505) in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/post-views-counter/includes/class-counter.php on line 913
Sebelum 2019. Kandaga Edisi IX

Serang — Kita pasti selalu mengucapkan kata di atas sebelum menutup tahun. Apa yang sudah kita lakukan maupun apa yang ingin kita dapatkan di tahun mendatang. Pastilah, ada satu momentum untuk merenungkan kembali segala capaian maupun segala yang belum tergapai. Begitu juga dengan berbagai aktivitas Kantor Bahasa Banten. Tentu ada yang sudah dicapai dan masih banyak yang harus segera diwujudkan musim depan. Hal itu tentu demi mencapai apa yang dicita-citakan bersama, baik oleh Kantor Bahasa Banten, para pemangku kepentingan, maupun pihak-pihak yang selalu berhubungan baik dengan pengutamaan bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, literasi, pun kesusastraan di Provinsi Banten ini.
Beriring dengan hal itu pula, tak terasa Mastra Kandaga telah mendekati umur tiga tahun. Umur yang sungguh masih muda. Sebagai majalah sastra kami meyakini bahwa kerja yang dilakukan oleh tim redaksi Mastra Kandaga masih jauh dari kata sempurna. Masih ada banyak hal yang harus diperbaiki. Sebagai bahan refleksi tim redaksi pribadi, masih sangat kurang naskah, terutama yang berasal dari para penulis Banten. Kami menyadari bahwa jumlah penulis pun pegiat sastra di Banten sangat berlimpah. Karenanya, dalam setiap kesempatan maupun kegiatan, Kantor Bahasa Banten selalu mewartakan perihal keberadaan Mastra Kandaga serta harapan agar para pegiat literasi di Banten meramaikannya.
Edisi akhir tahun ini kami tidak mengambil tema secara khusus karena edisi tematis (mungkin) selalu dihadirkan di terbitan bulan Agustus. Meski begitu, ke depan tak tertutup kemungkinan Mastra Kandaga edisi April dan Desember mendapatkan perlakuan serupa. Karenanya, sekali lagi, hal ini akan memacu tim redaksi untuk bekerja lebih luar biasa demi kemajuan literasi di Banten. Kembali pada edisi Desember 2018, akan ada sedikit perbedaan dengan edisi Agustus 2018. Bila pada edisi Agustus 2018 tim redaksi berhasil menampilkan edisi yang seluruhnya ditulis oleh pegiat literasi di Provinsi Banten, edisi ini kami kembali menampilkan penulis-penulis dari luar Provinsi Banten.
Perihal tersebut bisa ditemukan di rubrik puisi. Dua penyair muda Jawa Timur akan dihadirkan teks puisinya untuk disandingkan dengan para penyair muda Banten. Mengapa Jawa Timur? Hal ini tak lepas dari faktor pandangan bahwa Jawa Timur masih dianggap sebagai provinsi yang konsisten menghasilkan para penyair di konstelasi kesusastraan nasional. Dikatakan oleh kritikus sastra Arif Bagus Prasetyo bahwa pertumbuhan penyair di Jawa Timur bagai jamur di musim hujan, tak habis-habis. Setiap tahun ada saja nama baru yang karyanya “ditampilkan” di pentas kesusastraan nasional.
Tentu saja penyair Banten yang termuat dalam rubrik puisi kali ini tidak mewakili secara keseluruhan kualitas penyair Banten karena sudah pasti masih banyak penyair Banten berkualitas yang karyanya belum terpantau dalam radar tim redaksi. Hal yang sama pun juga berlaku bagi dua penyair Jawa Timur di rubrik puisi kali ini. Silaturahmi teks. Ya, tim redaksi ingin menggagas semacam silaturahmi teks. Ke depan, silaturahmi teks semacam ini mungkin akan sering muncul dalam Mastra Kandaga. Tentunya jika dibarengi dengan keberadaan pengulas.
Untuk rubrik yang lain, para pegiat literasi Banten masih akan setia mengisi. Nama-nama semacam Sulaiman Djaya, Herwan FR, Fatih Zam, Ade Fitri, maupun Wahyu Rusnanto akan hadir pada edisi kali ini. Karya-karya siswa sekolah di Banten juga akan menghiasi rubrik karya siswa. Apapun yang terjadi hari ini, kita harus selalu optimis bahwa masa depan dunia literasi di Banten akan cerah, dunia kepenulisan di Banten akan selalu melahirkan penulis-penulis baru yang namanya bisa diperhitungkan di tingkat nasional, serta bahasa dan sastra daerah di Banten tetap lestari.

Untuk mendapatkan Mastra Kandaga versi pdf bisa mengunduh disini.