Warning: Undefined array key 1 in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 505

Warning: Undefined array key 2 in /home/eafloqav/public_html/wp-content/plugins/visitors-online/visitors-online.php on line 505
PELUNCURAN PRODUK PENERJEMAHAN CERITA DWIBAHASA

Kantor Bahasa Provinsi Banten mengadakan Peluncuran Produk Penerjemahan Cerita Dwibahasa pada Rabu, 8 November 2023 bertempat di Ruang Audiovisual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten.

Kegiatan dilakukan secara hibrid. Peserta luring merupakan perwakilan dari pemerintah daerah (khususnya yang berkaitan dengan bahan bacaan), komunitas, dan guru sekolah dasar. Peserta daring merupakan penulis dan ilustrator 42 buku cerita dwibahasa, serta masyarakat umum.

Sambutan Kepala Kantor Bahasa Banten diwakilkan oleh Nur Seha, Widyabasa Ahli Muda. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran peserta dan narasumber. Selain itu juga Beliau menginformasikan bahwa kegiatan peluncuran merupakan upaya pemasyarakatan hasil terjemahan cerita anak dwibahasa yang dilakukan Kantor Bahasa Banten. Buku dwibahasa yang diluncurkan berjumlah 42 buku dengan rincian 14 bahasa Sunda Banten, 16 bahasa Jawa Banten, dan 12 bahasa Melayu Betawi.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, TB. M. Suherman, S.Pd., M.Pd.. Dalam sambutanya, Beliau menyampaikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Provinsi Banten atas diluncurkannya 42 buku tersebut. ‘Kita bisa meningkatkan literasi apabila kita memiliki bahan, dalam hal ini buku. Saya tahu Kantor Bahasa Provinsi Banten terus gencar melaksanakan program kebahasaan baik daerah maupun Indonesia,’ Beliau juga mengajak seluruh peserta memanfaatkan buku-buku tersebut untuk membangun literasi bagi diri sendiri, keluarga, dan komunitas/lembaga.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan diskusi bersama terkait buku bacaan bersama Kepala Museum Multatuli, Ubaidil Muchtar yang juga merupakan penelaah bahasa daerah buku cerita dwibahasa. Ubaidillah memaparkan keunikan tiap-tiap buku berdasarkan tema pemajuan kebudayaan. Sementara itu, Tasaro GK, penyelaras akhir buku dwibahasa menyampaikan dukungannya atas upaya penyusunan buku cerita khususnya sebagai bahan bacaan anak.

Diskusi dipandu oleh moderator dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Evi Syaefudin.